Selasa, 16 Januari 2018

Razer Project Linda, Ubah Razer Phone Jadi Laptop Gaming

Razer Project Linda, Ubah Razer Phone Jadi Laptop Gaming

Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu jika Razer mengumumkan sebuah projek yang inovatif yaitu "Razer Project Linda". Yap, pada gelaran CES (Consumer Electronic Show) 2018 yang berlokasi di Las Vegas, Amerika Serikat kemarin Razer memperkenalkan sebuah prototype laptop gaming terbarunya dengan nama Project Linda.


Project Linda ini sebenarnya mirip seperti Samsung Dex Station. Berbeda dengan Samsung Dex Station yang membutuhkan sebuah komputer agar bisa menggunakan fitur Dex Station, Project Linda milik Razer ini hanya membutuhkan sebuah laptop yang tentunya milik Razer juga. Sederhananya ini adalah sebuah laptop yang menggnakan Razer Phone sebagai mesin utama yang dipasangkan pada slot docking di bawah keyboard (menggantikan touchpad). Dengan begitu layar laptop akan menampilkan apa yang ada di layar Razer Phone.

Dan juga yang mengejutkan adalah layar yang digunakan oleh laptop ini berukuran 13,5 Inch dengan resolusi 4K dan memiliki refresh rate sebesar 120Hz. Dan sampai artikel ini ditulis sejauh yang saya tahu, game smartphone yang mendukung refresh rate sebesar itu adalah game AOV yang baru saja di update sejauh itu. Untuk game lain saya masih belum tahu.

Razer Project Linda, Ubah Razer Phone Jadi Laptop Gaming

Laptop ini juga di lengkapi keyboard RGB ala Razer yang bernama Razer Chroma. Dan juga sudah tersedia penyimpanan internal sebesar 200 GB yang bisa digunakan untuk aplikasi yang terpisah dari smartphone atau bisa juga digunakan untuk memback-up data dari Razer Phone ke laptop ini.

Laptop ini pun sudah tersedia power bank, jadi tidak usah takut kalau baterai Razer Phone kalian habis karena laptop sudah tersedia power bank, dan juga konsumsi daya laptop ini pun terpisah dari Razer Phone.

Sayangnya, laptop ini masih sebatas konsep prototype, pihak Razer juga tidak mengungkapkan harga serta tanggal rilis dari Project Linda. Yang pasti, perusahaan yang kini bermarkas di Amerika Serikat tersebut berharap Project Linda bisa di implementasikan ke laptop - laptop milik vendor lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar