Kamis, 22 Oktober 2015

Pengguna Ponsel/HP 2G Diprediksi Akan Hilang Tahun 2022, Benarkah?


Era 4G LTE perlahan mulai menggerus para pengguna 3G. Bukan tidak mungkin, pengguna teknologi jaringan yang lebih lawas, 2G, akan lenyap satu dekade ke depan.

Dian Siswarini, CEO PT XL Axiata (XL) di Jakarta, Selasa (20/10/2015) mengatakan bahwa di XL, masih terdapat 60 persen pengguna 2G. "Namun, trafiknya kalah jauh dengan 3G pada layanan data, 2G tidak efisien dan memiliki speed yang rendah," ujar Dian.

Ia mengatakan, 2G diperkirakan akan tetap hidup hingga 2022. XL sendiri saat ini memiliki BTS 2G sebanyak 17 ribu dan sudah dimodernisasi, bersamaan dengan diperbaruinya BTS untuk 3G.

Dengan kemunculan 4G LTE, diharapkan pengguna 2G mulai menyusut dan beralih ke 3G atau melompat langsung ke 4G LTE. Agar pengguna 2G atau 3G beralih ke 4G, operator biru itu akan menyediakan beberapa program untuk pelanggan.

Salah satunya, program Free 4G Sim 'replacement' di lebih dari 200 lokasi. Perusahaan juga menggencarkan promo untuk merangsang orang agar menggunakan 4G LTE dengan akses internet berkecepatan tinggi.

Pertumbuhan handset 4G lebih dari 100 persen juga mendorong lebih banyak pengguna untuk menggunakan layanan 4G LTE. Selain itu, apabila refarming 4G LTE komersial di 1.800 Mhz yang direncanakan pada November 2015 rampung, diharapkan akan meningkatkan jumlah pengguna 4G LTE.

Alasan Pemerintah Ingin Matikan Jaringan Telefon 2G


Pertumbuhan pengguna internet Indonesia terus dipacu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Salah satu hal yang kemungkinan dilakukan adalah mematikan jaringan 2G, jaringan yang hanya bisa digunakan untuk akses telefon dan berkirim pesan singkat (SMS).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, di Jakarta, saat ditanya tentang adanya kemungkinan mematikan akses jaringan 2G, sehingga pengguna akan beralih pada jaringan 4G.

”Hanya masalah waktu apakah tiga tahun dari sekarang, empat tahun dari sekarang. Yang penting masyarakat tahu bahwa penggunaan ponsel 4G tidak ada bedanya dengan ponsel 2G,” jelasnya.

Hal itu dilakukan untuk membantu pertumbuhan penggunaan akses internet, terutama pada jaringan 4G. Dirinya juga mengungkapkan bahwa kemajuan tersebut akan didukung dengan semakin murahnya ponsel 4G ke depannya nanti.

“Kita sudah berbicara juga dengan teman-teman ATSI, kita ingin lindungi masyarakat juga jangan sampai ada yang dirugikan. Kita dorong kemajuan ini dan kita juga harus lindungi masyarakat. Saat ini juga masyarakat harus mengetahui bahwa ponsel 4G juga sama dengan ponsel 2G, tidak ada perbedaaannya dengan fungsi dasarnya,” tambahanya menuturkan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bakal merilis peraturan menteri (permen) terkait izin penjualan ponsel 2G. Pelarangan penjualan ponsel 2 G tersebut untuk mempercepat penetrasi ponsel berbasis jaringan 3G, atau lebih baik, 4G.  Pemerintah ingin mendorong vendor perangkat untuk memproduksi lebih banyak ponsel berbasis jaringan 3G, atau lebih baik, 4G. Hal ini bahkan sudah disepakati oleh para operator.
Seperti dikutip dari situs Kominfo, Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo, Muhammad Budi Setiawan, mengatakan bahwa upaya ini pun dilakukan untuk mempersiapkan Indonesia ke arah ekonomi digital.




references by
http://adfoc.us/30410156887664



Tidak ada komentar:

Posting Komentar