Rabu, 14 Oktober 2015

Dampak Negatif Bayi Yang Menghisap Jari

Memberikan empeng atau membiarkan kebiasaan menghisap jari pada bayi dikatakan oleh para peneliti dari University of British Colombia, Kanada, bisa memperlambat kemampuan bicara. Hal ini dikarenakan bayi butuh lidah yang bebas untuk belajar bicara.

Dalam studi yang dipublikasi di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Professor Janet Werker menyebut seorang bayi yang diberi empeng akan kesulitan memahami dan menggunakan bahasa.

Hal tersebut dibuktikan dengan eksperimen yang diikuti oleh partisipan bayi-bayi usia enam bulan. Para bayi diperdengarkan dua jenis pengucapan huruf 'd' dari bahasa hindi dan dilihat reaksinya apakah mereka bisa mengetahui perbedaannya. Ketika bayi diberikan empeng mereka tak menunjukkan tanda-tanda mengerti namun ketika empeng dilepas ada perbedaan yang ditunjukkan.

Menurut Janet ada kaitan antara kemampuan motorik mulut bayi dengan persepsi ucapan serta pendengaran. Empeng dan kebiasaan menghisap jempol menghambat motorik mulut karena gerakan lidah jadi hanya menghisap saja sehingga dampaknya bisa ke kemampuan bicara.

"Sampai sekarang riset dalam perkembangan persepsi dan penguasaan bahasa lebih ditekankan kepada sensasi mendengar saja sebagai faktor utama. Peneliti harus lebih melihat juga kemampuan motorik mulut bayi," kata Janet seperti dikutip dalam situs resmi universitas, UBC.ca, pada Selasa (13/10/2015).

Terkait hal tersebut, dr Luh Wahyuni SpKFR(K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan namun bukan berarti artinya orang tua harus melarang sama sekali kebiasaan menghisap jari. Stimulasi dari aktivitas hisap jari yang tepat bisa bermanfaat bagi bayi.

"Dia belajar mengintegrasikan mata ke tangan. Dia belajar mengenal tubuhnya, jari-jarinya ada lima dan bentuknya seperti ini. Dia mengenali punya ujung mulut dan ujung kaki," tutup dr Luh.

Cara Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol Anak

Kebiasaan mengisap jempol dianggap normal pada bayi dan anak-anak sebagai kesenangan atau aktivitas yang menghibur, terutama ketika anak lapar atau lelah. Tapi jika anak masih mengisap jempol hingga usia 4-6 tahun akan berefek negatif. Bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengisap jempol anak?

Kebiasaan mengisap jempol akan mencapai puncaknya ketika anak berusia antara 18-20 bulan, dan biasanya menghilang ketika anak mulai berkembang dan dewasa.

Tapi kebiasaan mengisap jempol yang melampaui usia 4-6 tahun dapat menyebabkan beberapa kondisi yang tidak normal pada rongga mulut, seperti maloklusi gigi atau deformasi dari jaringan tulang jempol.

Kebiasaan menghisap jempol yang berlebihan dan terus-menerus pada anak, dapat merupakan indikasi dari beberapa masalah emosional. Kebiasaan mengisap jempol dapat memiliki dampak besar pada kesehatan mulut anak setelah usia 5 tahun.

Oleh karena itu, sebaiknya dapat menghentikan anak untuk tidak melakukan kebiasaan itu lagi ketika sekitar usia 3 tahun. Gigi depan atas dapat terdorong ke depan dan gigi depan bawah terdorong ke belakang oleh karena kebiasaan tersebut.

Berikut masalah atau kondisi yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol seperti dikutip dari DentalHealthSite, antara lain:

1. Langit-langit mulut akan terdorong ke atas menyebabkan berbagai masalah termasuk masalah bicara.
2. Lengkung gigi sempit.
3. Gigi berjejal oleh karena lengkung gigi sempit.
4. Kulit pada jempol pecah-pecah dan kapalan.
5. Infeksi jari dan kuku.
6. Peningkatan risiko terinfeksi cacing kremi.
7. Meningkatnya risiko infeksi lain.

"Mengisap jempol mungkin dapat menyenangkan dan menenangkan untuk anak-anak. Tetapi kebiasaan tersebut jika dilakukan secara terus-menerus akhirnya dapat mengganggu atau menyebabkan masalah pada rongga mulut," kata para ahli.

Cara-cara untuk membantu anak berhenti mengisap jempol menurut rekomendasi dari American Dental Association seperti dikutip dari EverydayHealth, Rabu (18/1/2012) antara lain:

1. Daripada memarahi anak untuk berhenti mengisap jempol, lebih baik menawarkan pujian saat anak tidak melakukannya.

2. Temukan cara lain yang dapat menawarkan kenyamanan dan menenangkan kecemasan anak. Kecemasan biasanya merupakan alasan anak mempunyai kebiasaan mengisap jempol.

3. Meminta dokter gigi menjelaskan kepada anak mengenai efek yang dapat ditimbulkan jika mempunyai kebiasaan mengisap jempol.

4. Jempol anak dibalut perban atau mengoleskann sesuatu yang memiliki rasa yang tidak enak. Cara ini merupakan cara yang direkomendasikan oleh dokter anak untuk menghentikan kebiasaan mengisap jempol.



references by
http://adfoc.us/30410156846491
 http://adfoc.us/30410156849067

Tidak ada komentar:

Posting Komentar