Insiden ini terjadi saat para jemaah haji panik karena saling dorong-mendorong saat melaksanakan ibadah melempar jumrah. Korban jatuh karena terinjak-injak jemaah lainnya karena mengejar waktu melempar jumrah favorit yaitu setelah salat Zhuhur.
Insiden ini menurut Mansour al-Turki, Kepala Pasukan Keamanan Saudi, diakibatkan oleh kepanikan dari orang-orang yang sedang melempar batu ke arah tugu. Penginjakan terjadi ketika beberapa jamaah mulai berjatuhan, dan adanya keadaan yang panik dari beberapa jamaah yang berusaha keluar dari kerumunan yang sudah tidak mulai kondusif sehingga berakhir dengan bertambahnya jumlah korban yang terinjak-injak
Arus jamaah yang kelelahan di kawal pasukan keamanan Saudi yang membentuk rantai manusia sepanjang jalan dari Arrafah. Mereka berdesakan di tengah udara panas.
Sebelumnya, laman Al Arabiya News, Kamis, 24 September 2015, menyebutkan 220 orang tewas dalam tragedi itu. Operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden injak di Mina dekat Mekah, ketika ratusan ribu peziarah mengambil bagian dalam proses melempar jumrah
atusan ambulans telah dikirim. Terinjak-injaknya jamaah terjadi di dekat maktab nomor 93.
The News melaporkan, korban yang luka sudah dibawa ke rumah sakit umum Mina. Mina terletak sekita lima kilometer dari kota suci Makkah dan terletak di bukit Arafah. Saat ini, Departemen Pertahanan Sipil Arab Saudi mengadakan operasi penyelamatan.
Dilansir dari Aljazeera, tragedi ini terjadi karena jamaah sudah sangat berdesak-desakan di cuaca panas. Karena hal itu, banyak jemaah yang tak kuat dan jatuh, terinjak-injak dan meninggal.
Pihak pertahanan sipil Arab Saudi menyebutkan, jumlah korban tewas sangat mungkin bertambah. Media Arab Saudi melaporkan, jumlah jemaah haji tahun ini mencapai lebih dari 2 juta orang.
Dalam keterangan pers Kementerian Agama (Kemenag) yang diterima Okezone hari ini menyebutkan peristiwa Mina yang terjadi di Jalan Arab 204 di mulai pukul 7.30 waktu Arab Saudi. Ketika itu jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah.
Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd.
Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia.
Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid.
Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.
Peristiwa Mina diduga terjadi karena adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab. Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jamaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
"Kita mendapat informasi langsung dari dokter pendamping dan ketua rombongan, " ujar Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Blitar Syaikhul Munib kepada wartawan. Yaminah meninggal dunia pada pukul 23.00 Waktu Arab Saudi Rabu 23 September 2015. Jenazah langsung dimakamkan di tanah suci.
Setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan Mabit (menginap) di Muzdalifah, jutaan jamaah haji, termasuk jamaah haji Indonesia, kini Mabit di Mina. Kegiatan jamaah selama di Mina adalah melempar jumrah pada tanggal 10, 11, dan 12 Dzulhijjah untuk yang mengambil nafar awal, serta ditambah pada hari 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil nafar tsani.
Terkait hal tersebut jamaah haji Indonesia sudah diimbau untuk melempar jumrah sesuai dengan jadwal yang disampaikan petugas. “Saya selaku Amirul Haj mengimbau jamaah menaati jadwal (melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah Subuh atau sore mendekati Maghrib,” kata Menag di Mina, Kamis (24/9) malam.
Sebagian besar korban adalah jemaah dari negara Iran, Yaman, Mesir, dan Afrika. Menurut Kepala Humas Kementerian Agama, Rudi Subiyantoro, pada saat terjadi insiden bukan jadwal lempar jumroh bagi jemaah Indonesia.
Kementerian Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan jumlah jemaah tewas dalam tragedi di Kota Mina, Arab Saudi, terus bertambah. Seperti yang dilaporkan Aljazeera, setidaknya 717 jemaah tewas sementara 800 lainnya mengalami luka-luka ketika terjadi insiden saling injak di Kota Mina.
Sebelumnya, laman Al Arabiya News, menyebutkan 220 orang tewas dalam tragedi itu. Operasi penyelamatan sedang dilakukan setelah insiden injak di Mina, dekat Mekah, ketika ratusan ribu peziarah mengambil bagian dalam proses melempar jumrah atau biasa dikenal 'merajam setan', ritual besar terakhir dari prosesi haji.
Bukan menuduh.. Tp fakta lapangan.Semoga orang syiah kafir dilarang berangkat ke makkah.Nb. Ust yg mem wa hanya menerjemakan. Bukan yg mengalami kejadian
Posted by Abu Riyadl Nurcholis Majid on Thursday, September 24, 2015
مخالفة الحجاج الإيرانيين في تدافع منى
Posted by قناة العربية Al Arabiya on Saturday, September 26, 2015
1. Nabaha Matsen Tarif (kloter BTH 14, nomor paspor B1306146
2. Reni Arfiani Kaherdin, kloter BTH 14, nomor paspor B1311784
3. Ponpon Sadjaah Sastrapradja, kloter BTH 14, nomor paspor B0524212
4. Tanti Puspitawati Suharsono, kloter JKS 61, nomor paspor B092927
5. Rina Ocktarina Siroz Thoyib, kloter JKS 61, nomor paspor A3729946
6. Neneng Nurjuwitawati Deni Sahroni, kloter JKS 61, nomor paspor B0932973
7. Erik Suryaman Aceng Kartika, kloter JKS 61, nomor paspor B0933000
8. Eni Sukarni Oyo, kloter JKS 61, nomor paspor B0724661
9. Atik Suryati Suarno, kloter JKS 61, nomor paspor B0732946
10. Endang Sutiana Atang, kloter JKS 61, nomor paspor B0929866
11. Debi Merlindayani Hamdani, kloter JKS 61, nomor paspor B0476595
12. Wisma Widyana Puspitasari, kloter JKS 61, nomor paspor B1211713
13. Tasmudji Agung Seputro, kloter SUB 48, nomor paspor B1225358
14. Muzayyana Tahir Saruni, kloter SUB 48, nomor paspor B1467939
15. Nadjemiah Samad Madjida, kloter UPG 10, nomor paspor B0693478.
Sementara itu, anggota jemaah haji yang dilaporkan belum kembali ke kloter masing-masing, menurut Arsyad, telah berkurang dari yang semula dilaporkan sebanyak 99 orang menjadi 90 orang dengan rincian anggota kloter BTH 14 sebanyak 8 orang, kloter SUB 48 sebanyak 17 orang, kloter JKS 61 sebanyak 48 orang, kloter UPG 10 sebanyak 7 orang, kloter SOC 62 sebanyak 7 orang, dan kloter SUB 32 sebanyak 3 orang.
"Tim terus bekerja mencari informasi terkait masih adanya anggota jemaah yang belum kembali ke pemondokan dengan menyisir rumah sakit Arab Saudi dan mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di Al Mu’ashim, Mekkah," kata Arsyad.
Daftar nama 34 WNI meninggal dunia yang lebih dulu teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Abdul Halim bin Ali Satina, kloter SUB 48, nomor paspor A4514455
2. Eti Kusmiati Idit Supriadi, kloter JKS 61, nomor paspor B0932959
3. Nani Unah Ratnani, kloter JKS 61, nomor paspor B0745299
4. Mohammad Yuhan Suprianto, kloter JKS 61, nomor paspor A5737138
5. Koko Koswara Oyong Suwaryo, kloter JKS 61, nomor paspor B0732931
6. Adryansyah Idris Usman, kloter BTH 14, nomor paspor A3826040
7. Dede Kurniasih Sulaeman, kloter JKS 61, nomor paspor B0745305
8. Dadang Barmara Memed, kloter JKS 61, nomor paspor B0214365
9. Yahman Mistan Meslan, kloter UPG 10, nomor paspor B0693120
10. Ratna Abdul Gani Muhammad, kloter BDJ 1, nomor paspor A0912791
11. Susimah Slamet Abdullah, kloter SOC 62, nomor paspor B0874968
12. Hamid Atwi Tarji Rofia, kloter SUB 48, nomor paspor B1467965
13 Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar, kloter BTH 14, nomor paspor A27084
14. Abdul Karim Sumarmi Idris, Kloter SUB 46, nomor paspor B1023417
15. Nero Sahi Astro, kloter SUB 48 (Surabaya) nomor paspor B1225386
16. Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo, kloter SUB 61 (Surabaya), nomor paspor B1045049
17. Siti Muanifah Zainudin Sahlan, kloter SUB 61 (Surabaya), nomor paspor B1469941
18. Rasno Asyidik Kardan, kloter JKS 61 (Jakarta-Bekasi), nomor paspor B0745304
19. Sri Prabandari Markani, kloter SOC 62 (Solo), nomor paspor B0875692.
Selain itu, tercatat 3 WNI mukim yang juga meninggal dunia dalam musibah tersebut. Mereka bekerja di Arab Saudi sebagai pegawai Grup Bin Laden. Berikut identitasnya:
1. Akhmad Jamhuri bin Hisyam, nomor ikamah 2362046928;
2. Wartoyo Usman Kalib, nomor ikamah 2389005337;
3. Asdinur Sanuri Hamzah, dengan nomor ikamah 2381436951
Pernahkah terpikir,,
Panasnya dunia sudah sebegitu hebatnya..
Diantara lautan jutaan manusia..
apalagi panasnya Padang Mahsyar/ hawa Neraka kelak yg bisa berjuta kali lipat..
Dimana tidak ada tempat berteduh..
Rangkaian ibadah haji sebenarnya adalah memberi kode/preview tentang gambaran kehidupan di dunia dan kehidupan setelah kita dibangkitkan..
Andai ILMU bisa sejalan dengan AMAL
Bisa disiplin.. serta bisa menghilangkan sebagian ego masing-masing dalam diri
dan tau disana banyak yang tida berusia muda lagi
Sebenarnya peristiwa ini tidak perlu terjadi..
Islam itu disiplin dalam segala hal
Adakah yg berni shalat tanpa wudhu?
Adakah yg berani mendahului gerakan imam saat shalat berjamaah?
Adakah yg berani wudhu gerakannya bebas?
Adzhan ada waktunya..
Buka puasa ada waktunya..
dan masih banyak lagi contoh lainnya..
Namun sayang sebagian amal tidak dilakukan dilingkungan terdekat..
contoh terdekat disekitar kita
masih ada dijalan raya yg melawan arus, motor naik ke trotoar, mengabaikan rambu/lampu lalu lintas dan
Semoga yg wafat Allah tempatkan di tempat terbaik dan ditinggikan kelak derajatnya
dan semoga peristiwa seperti ini tidak terulang kedepannya..
Menjadikan pelajaran bagi umat manusia lainnya yg ingin menunaikan Ibadah haji kedepannya,,
Semoga kita bisa mengambil hikmah disetiap kejadian, lalu diamalkan
references by berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar